PELAJARAN 10
‘ATHAF DAN HURUF ISTI`NÂF
KOSAKATA:
نية، ترتيب، وجه، و، أو، ثم، سماء، بحر، نهر، سكر، مرض، قائم، جالس، شعر، فصل، حال، كلب، خنزير، تسمية، كف، استنشاق، جميع، رأس، لحية، كث، موالاة، غير، وجود، عذر، سفر، بعض، تيمُّم، عدم
KAIDAH:
16.a. Di dalam bahasa Arab ada satu huruf yang sering muncul, yaitu huruf waw (و). Huruf ini mempunyai beberapa fungsi, antara lain berfungsi sebagai huruf ‘athaf (dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan kata penghubung).
Waw yang berfungsi sebagai huruf ‘athaf disebut dengan waw ‘athaf, dipakai untuk menghubungkan dua atau lebih kata atau susunan kata (baik yang berbentuk kalimat maupun yang bukan kalimat) dalam suatu pembicaraan.
Waw ‘athaf ini biasanya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan “dan”.
Dalam kaidah bahasa Arab apabila ada dua kata atau lebih yang dihubungkan dengan huruf ‘athaf maka kata yang kedua i’rabnya sama dengan kata yang pertama.
Contoh:
1. النِّيّةُ والتّرْتِيْبُ (niat dan tertib)
2. غسْلُ الْوجْهِ وغسْلُ الْيديْنِ (membasuh muka dan membasuh dua tangan)
Jika i’rab kata غسْلُ yang pertama (disebut dengan ma’thuf ‘alaih) adalah rafa’ maka i’rab kata غسْلُ yang kedua (disebut dengan ma’thuf) juga rafa’. Begitu pula jika i’rabnya ma’thuf ‘alaih itu nashab atau jarr maka i’rabnya juga nashab atau jarr. Kasus yang sama terjadi pada contoh: النِّيّةُ والتّرْتِيْبُ.
Waw ‘athaf juga sering muncul diulang-ulang untuk menghubungkan beberapa kata atau susunan kata. Jika dalam kasus seperti ini maka untuk menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia biasanya diberi koma, sementara kata penghubung “dan” diungkapkan sebelum ma’thuf terakhir.
Contoh:
ماءُ السّماءِ وماءُ الْبحْرِ وماءُ النّهْرِ وماءُ الْبِئْرِ (air hujan, air laut, air sungai dan air sumur).
Ada huruf ‘athaf lain yang sering muncul, yaitu أوْ (atau) dan ثُمّ (kemudian). Fungsi kedua huruf ini sama dengan fungsi waw ‘athaf (sebagaimana yang telah dijelaskan).
Contoh:
1.بِسكرٍ أوْ مرضٍ (sebab mabuk atau sakit).
2. محْمُوْدٌ قائِمٌ ثُمّ جالِسٌ (Mahmud berdiri kemudian duduk).
16.b.Fungsi lain dari huruf waw (و) dan ثُمّ adalah sebagai isti`naf (memulai ungkapan baru). Waw dan ثُمّ isti`naf muncul di awal kalimat setelah adanya kalimat sempurna yang biasanya kalimat kedua merupakan kalimat yang berdiri sendiri atau muncul pada awal fashal. Dengan demikian, isim setelah waw dan ثُمّ isti`naf berstatus sebagai mubtada`.
Contoh:
1. Setelah berbicara tentang cara menyucikan kulit lalu ada kalimat berikutnya وعظْمُ الْميْتةِ وشعْرُها نجِسٌ (Tulang dan bulu bangkai (itu) najis)
2. (فصْلٌ) والسِّواكُ مُسْتحبٌّ فِيْ كُلِّ حالٍ (‘Fashal’ Gosok gigi (itu) sunnah dalam keadaan apa pun)
3. ثُمّ الْمِياهُ على أرْبعةِ أقْسامٍ (Air (itu) terbagi menjadi empat)
Waw dan ثُمّ isti`naf tidak perlu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
LATIHAN
1. Bacalah teks berikut ini dengan benar (terutama perhatikan cara membaca akhir kata dari setiap kata yang ada) kemudian terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia!
جلد الكلب والخنزير نجس// وفروض الوضوء النية عند غسل الوجه، وغسل الوجه، وغسل اليدين إلى المرفقين، ومسح بعض الرأس، وغسل الرجلين إلى الكعبين، والترتيب// وسنن الوضوء التسمية، وغسل الكفين، والمضمضة، والاستنشاق، ومسح جميع الرأس، ومسح الأذنين، وتخليل اللحية الكثّة، وتخليل أصابع اليدين والرجلين، والموالاة// ثم المياه على أربعة أقسام: طاهر مطهر غير مكروه، وطاهر مطهر مكروه، وطاهر غير مطهر، وماء نجس// التيمم جائز عند عدم الماء، وعند وجود العذر بسفر أو مرض//
2. Tunjukkan huruf-huruf ‘athaf dan huruf-huruf isti`naf yang ada pada teks di atas, kemudian tujukkan i’rab kata sesudahnya!
3. Sebutkan status masing-masing kata dari teks di atas dan sebutkan tanda i’rabnya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar